top of page

SKIN BARRIER

Diperbarui: 20 Agu 2022

Tahukah kamu? Skin barrier menjadi kata yang populer belakangan ini, bukan hanya di media sosial tetapi juga karena banyaknya produk skincare atau treatment yang mengklaim dapat memperbaiki kulit. Salah satu alasan skin barrier menjadi fokus utama saat ini karena banyak orang mengalami permasalahan kulit karena skin barriernya rusak.


Pada dasarnya, kulit kita terdiri dari beberapa lapisan dan skin barrier (atau disebut juga moisture barrier) terletak di lapisan kulit terluar. Lapisan kulit terluar ini bertugas menjadi "pintu masuk" dari hidrasi dan mencegah iritasi. Menjaga kandungan air di kulit atau hidrasi adalah pekerjaan utama skin barrier dan merupakan kunci untuk kulit yang lembab dan sehat secara keseluruhan. Menjaga skin barrier tetap kuat dapat memperlambat hilangnya penguapan air di kulit yang dapat memicu permasalahan kulit. Fungsi lainnya sebagai pelindung tubuh dari penyebab stres eksternal, yaitu polusi dan radiasi sinar UV serta sebagai pengangkut nutrisi penting yang dibutuhkan oleh kulit.


Skin barrier yang tidak dirawat akan menimbulkan berbagai permasalahan kulit. Jika kulit tidak terhidrasi dengan baik, maka kulit akan menunjukkan kerusakan skin barrier antara lain iritasi pada kulit akan terlihat, kulit kemerahan, pengelupasan kulit, rasa gatal dan peradangan, mudah infeksi, beruntusan dan jerawat, luka menjadi lama sembuh, hiperpigmentasi, kulit terlihat tidak kusam, tampak tanda-tanda penuaan dini, dan kulit semakin sensitif. Rusaknya skin barrier ini juga menyebabkan kulit kita semakin reaktif terhadap produk yang kita gunakan, seperti rasa perih dan terbakar saat menggunakan produk non-aktif seperti pembersih (cleanser) atau serum pelembab.


Beberapa penyebab kerusakan skin barrier, antara lain :

1. Rusaknya Microbime (bakteri baik)

Penyebab rusaknya bakteri baik sehingga tidak dapat bekerja dengan maksimal adalah terlalu sering mencuci muka.


2. Rusaknya PH kulit

Salah satu penyebab rusaknya PH kulit yaitu dengan menggunakan sabun yang terlalu banyak mengandung alkali. Karena bahan dalam sabun yang terlalu kuat ke kulit dapat merusak lapisan minyak di kulit kita. Maka dari itu, disarankan untuk mencari sabun cuci muka yang dapat menstabilkan PH atau menggunakan toner yang dapat mengembalikan PH kulit kita ke PH normal.


3. Masalah pada lapisan Stratum Corneum (lapisan kulit terluar kita)

Masalah pada Stratum Corneum paling sering adalah kulit menjadi dehidrasi karena over-exfoliating. Proses eksfoliasi atau pengangkatan sel kulit mati, jika dilakukan secara berlebihan akan membuat kulit menjadi sensitif dan mengalami iritasi. Selain itu, kurangnya menghidrasi kulit dan penggunaan produk yang mengandung alkohol dapat menyebabkan kulit dehidrasi.


Selain 3 hal diatas masih ada faktor lain yang menjadi penyebab skin barrier rusak yaitu paparan sinar UV, polusi, iklim, pola hidup tidak teratur, hormon dan stres, dan lain sebagainya.


CARA MENCEGAH SKIN BARRIER RUSAK


1. Memakai skincare dasar yaitu sabun cuci muka, pelembab, dan sunscreen

Mencuci wajah menggunakan sabun hanya perlu dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan malam sebelum tidur. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran, debu akibat polusi, minyak berlebih, dan sisa make-up. Bila kita tidak mencuci wajah, maka kotoran akan menumpuk sehingga mempengaruhi skin barrier. Apabila terlalu sering mencuci muka dapat merusak bakteri baik di kulit dan hal tersebut juga dapat menjadikan kulit cenderung lebih kering bagi yang memiliki kulit kering dan lebih berminyak bagi yang memiliki kulit berminyak. Cukup dilakukan 2 kali sehari selama lebih kurang lebih 1 menit. Jangan lupa menggunakan sunscreen dan jangan re-apply sunscreen.


2. Menjaga keseimbangan PH kulit

Caranya dengan mencari sabun cuci muka yang dapat menstabilkan PH kulit dan dapat ditambah dengan menggunakan toner untuk mengembalikan PH kulit kita menjadi normal kembali.


3. Jangan over-exfoliating

Proses eksfoliasi atau mengangkat sel kulit mati, jika dilakukan secara berlebihan akan membuat kulit menjadi sensitif dan mengalami iritasi. Jangan menggunakan scrub dengan tekstur kasar yang dapat merusak skin barrier kita. Jangan melakukan peeling terlalu sering dalam waktu yang dekat.


4. Hidrasi kulit dengan baik

Gunakan produk skincare yang menghidrasi dan melembabkan kulit, menutrisi, dan bahan- bahan yang menyegarkan kulit seperti niacinamide, asam hialuronat, ceramides, betaglukan, natrium PCA, squalane, dan centella asiatica. Melakukan treatment yang cocok di kulit seperti facial, dermal infusion, injeksi skin booster seperti DNA salmon, dan hyaluronic acid seperti Profhilo.


5. Mengkonsumsi buah dan sayur

Tidak dapat dipungkiri, vitamin yang terkandung di dalam buah dan sayur sangat baik bagi kesehatan, terutama kulit wajah. Hindari makanan yang berminyak serta olahan cepat saji. Jika bosan dengan rasa buah dan sayur, Dermalovers dapat mengolahnya menjadi jus buah, smoothies, dan salad sehingga rasanya menjadi lebih lezat.


6. Rutin olahraga

Rutin berolahraga dan berkeringat dapat membantu menunda penuaan dini karena meningkatnya produksi kolagen pada kulit. Buatlah jadwal rutin olahraga agar tubuh dan kulit wajah tetap sehat.


7. Tidak begadang

Kulit melakukan regenerasi sel pada malam hari, apabila tidak cukup waktu maka sel kulit rentan mengalami permasalahan. Istirahatlah yang cukup untuk meminimalisir masalah pada kulit wajah.

13 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page