Tanam benang atau thread lift adalah prosedur kecantikan yang bertujuan untuk mengencangkan, mengangkat, dan membentuk bentuk wajah. Cara ini diklaim dapat membuat kulit lebih kencang dan awet muda dan terbilang ideal untuk mengatasi penuaan karena perawatan ini mendorong produksi kolagen yang berperan penting dalam menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.
Thread lift atau tanam benang adalah prosedur medis di mana dokter akan memasukkan jarum untuk menyisipkan benang berbahan khusus yaitu PDO (polydioxanone), PCL (polylactic caprolactone), atau PLLA (polylactic acid), yang polos atau bergerigi (kait) di bawah lapisan kulit. Benang kemudian ditarik untuk mengangkat kulit dan jaringan yang kendur pada area yang diinginkan. Benang yang memiliki kait ini akan memastikan kulit berada di posisi yang benar dan akan menstimulasi fibrosis serta kolagen sehingga dalam jangka waktu panjang, kulit muka dan leher dan area lain yang diinginkan akan menjadi kencang dan, jaringan di bawah kulit pun akan mengalami peremajaan. Umumnya beberapa area wajah yang dipilih seperti garis senyum, garis rahang, alis, dahi, area bawah mata, pipi, dan hidung. Area tubuh lain seperti, leher, payudara, lengan, perut dan paha dan bokong.
Mengapa prosedur tanam benang perlu dilakukan?
Metode tanam benang ideal untuk wanita yang ingin tampil awet muda, tanpa operasi pengangkatan wajah  (facelift). Walaupun efeknya tidak permanen, rangsangan produksi kolagen terbilang cukup untuk membuat kulit terlihat lebih muda. Harga tanam benang juga relatif lebih murah dibandingkan prosedur sejenis. Risiko terkait tindakannya pun lebih rendah, sehingga lebih aman dilakukan.
Hasil tarik benang tergantung dari elastisitas jaringan dan tipe kulit, jumlah, serta lokasi penanaman. Efek wajah yang lebih terangkat dan kencang dapat bertahan selama 8 bulan hingga 2 tahun. Meski begitu, tanam benang tidak menggantikan tindakan filler, botox, skin booster, dan kolagen stimulator lainnya untuk mengatasi penuaan. Kombinasi tanam benang dan tindakan lainnya dapat memberikan hasil yang baik karena menstimulasi pembentukan kolagen yang mempertahankan keremajaan kulit.
Sebuah riset pada tahun 2017 menunjukkan, efek dapat langsung dirasakan beberapa hari setelah tanam benang dilakukan. Setelah setahun, efek ini akan berkurang seiring benang yang mulai terserap oleh tubuh. Selanjutnya kurang lebih 3 tahun, efek akan hilang dan perlu dilakukan tindakan pengulangan. Perawatan setelah menjalani tanam benang pun menentukan hasil perawatan tersebut.
Apa yang harus dilakukan setelah tanam benang?
Supaya hasil tarik benang semakin maksimal, terdapat beberapa cara dan pantangan yang perlu dilakukan setelah melakukan tarik benang. Termasuk ke dalamnya adalah :
Jika mengalami sedikit memar atau bengkak di area tanam benang, tempelkan kompres dingin pada area tersebut selama beberapa menit. Lakukan hal ini selama 4-5 kali di siang hari pada minggu pertama setelah prosedur dilakukan.Â
Aktivitas dapat berjalan seperti biasa tetapi jangan melakukan aktivitas berat seperti olahraga minimal 2 minggu.
Gunakan obat pereda nyeri sesuai kebutuhan.
Hindari penggunaan aspirin dan obat obat pengencer darah lainnya selama 2 minggu.
Hindari penggunaan make-up atau krim wajah setidaknya selama 48 jam.
Jangan menarik, memijat, menggosok, atau mengelupas kulit setidaknya selama 3 minggu. Tidak diperboleh juga untuk mencuci atau menyentuh wajah selama 12 jam setelah tindakan dilakukan.
Disarankan untuk tidur telentang agar dapat mencegah pembengkakan.
Hindari perawatan gigi apapun setidaknya selama 2 minggu setelah melakukan tanam benang hidung ataupun wajah.
Apa risiko dari prosedur tanam benang?
Prosedur tarik benang adalah prosedur dengan risiko rendah dan jarang menimbulkan komplikasi. Namun layaknya perawatan kecantikan lainnya, prosedur ini juga bisa menimbulkan efek samping ringan. Efek samping tarik benang umumnya dirasakan di area tempat benang ditanam, gejalanya meliputi:
Sensasi panasÂ
Nyeri
Kemerahan
Pembengkakan
Cekungan di sekitar area benang
Gejala-gejala tersebut tidak berbahaya dan akan hilang dalam waktu beberapa hari. Sementara itu, pada beberapa kasus lainnya tanam benang juga bisa memicu terjadinya komplikasi yang cukup berat. Meski jarang terjadi, berikut ini adalah risiko komplikasi yang tetap perlu diwaspadai :
Reaksi alergi terhadap material benang, rasa gatal sampai sesak napas jika terjadi syok anafilaktik karena alergi
Perdarahan
Nyeri dan perasaan wajah seperti ditarik
Infeksi di area tanam benang
Bengkak hebat lebih dari 48 jam
Nyeri kepala dan demam
Jika mengalami salah satu dari tanda-tanda di atas, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter yang menangani untuk mendapat penanganan lebih lanjut ya, Dermalovers!
Comments